Wisata Religi: Bukit Golgota
CMN 101 – Bukit Golgota adalah tempat penyaliban Yesus menurut Alkitab Kristen yang terletak di dekat Yerusalem, di luar tembok kota (bukan tembok kota tua saat ini). “Golgota” merupakan transkripsi dalam bahasa Yunani dari kata Aram “Gûlgaltâ”, yang berarti ‘tengkorak’. Nama itu disesuaikan dengan bentuk tempatnya yang bulat mirip tengkorak.
Alkitab menerjemahkannya dengan istilah yang berarti “tempat tengkorak”, dalam bahasa Yunani Kraníou Tópos, dan dalam bahasa Latin Calvariae Locus, darimana muncul istilah “Kalvari”. Sejumlah penjelasan alternatif diberikan untuk nama ini. Ada yang mengusulkan nama Aramnya sebenarnya adalah Gol Goatha, artinya bukit penghukuman, kemungkinan sama dengan lokasi Goatha yang disinggung dalam Kitab Yeremia, dalam menggambarkan geografi Yerusalem.
Penjelasan lain adalah tempat itu merupakan lokasi pelaksanaan penghukuman umum, sehingga nama itu merujuk kepada banyaknya tengkorak yang ditinggalkan dapat ditemukan di sana, atau bahwa lokasi itu dengan dengan pemakamam umum, dan nama itu mengacu kepada tulang-tulang yang dikuburkan di sana.
Sejak abad ke-6 tempat itu dipakai sebagai nama sebuah gunung, dan sebuah bukit kecil sejak tahun 333. Kitab-kitab Injil menggambarkannya sebagai sebuah “tempat” yang cukup dekat dengan kota Yerusalem, sehingga orang-orang yang datang keluar masuk dapat membaca inskripsi “Yesus orang Nazaret, raja orang Yahudi” (INRI).
Tempat itu juga dikatakan “di luar tembok kota” sebagai tempat pelaksanaan hukuman mati dan kuburan, maka Golgota terletak di luar tembok kota. Laporan itu cocok dengan penempatan tradisional. Dalam tahun 2007 Dan Bahat, bekas City Archaeologist of Jerusalem dan Professor of Land of Israel Studies pada Bar-Ilan University. Perkiraan tarikh kuburan-kuburan ini didasarkan pada corak kokh yang umum pada abad pertama; meskipun corak kokh ini juga umum pada abad ke-2 dan ke-3 SM.
Kaisar Romawi Hadrian memerintahkan menimbun daerah itu demi perluasan kota. Di tempat itu didirikan pasar “Aelia Capitolina”. Kaisar Konstantin menggali kembali tempat itu dan di situ dibangun Gereja Makam Kudus (“Church of the Holy Sepulchre”).
Pada tahun 1882–1883, Mayor Jenderal Charles George Gordon mengusulkan lokasi yang berbeda. Lokasi ini, oleh kaum Protestan disebut Garden Tomb, terletak di bawah tebing yang mempunyai dua lubang lekukan besar, yang menurut Gordon mirip dengan lubang mata tengkorak; dia dan orang-orang sebelumnya percaya bahwa penampakan seperti tengkorak ini yang menyebabkan lokasi ini disebut “Golgota”.
Garden Tomb mengandung beberapa tempat penguburan, meskipun pecahan tanah liat dan penemuan arkeologi di daerah itu menunjukkan tarikh abad ke-7 SM, sehingga tempat itu telah ditinggalkan pada abad ke-1. Eusebius berkomentar bahwa Golgota pada zamannya (abad ke-4) terletak di sebelah utara Bukit Zion.
Meskipun bukit yang sekarang disebut Bukit Zion memang terletak di sebelah selatan lokasi tradisional Golgota, nama Sion itu baru diberikan pada Abad Pertengahan, dan sebelumnya, istilah “Bukit Sion” itu merujuk kepada Bukit Bait Suci itu sendiri. Garden Tomb terletak di sebelah utara keduanya.
Lokasi alternatif lain diusulkan oleh Rodger Dusatko, seorang misionaris dari Jerman. Ia mengklaim lokasi Golgota ini dekat di luar gerbang Singa, sebuah bukit yang bentuknya mirip dengan bagian atas tengkorak kepala. (red)