Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Realitas Makhluk Astral
CMN 101 – Mayoritas orang berpikir, wujud makhluk astral memang dari dulunya seperti itu. Misalnya Suster Ngesot, digambarkan sosok suster yang kakinya gak bisa jalan tegak alias cuma ngesot di lantai. Lama kelamaan itu lantai bersih sendiri setiap hari, gak perlu susah-susah ngepel sana sini.
Misalnya lagi Wewe Gombel, digambarkan sosok yang punya payudara super jumbo. Kalau makhluk astral jenis ini, bisa dikenakan UU Pornografi, sebab payudaranya dipertontonkan kesana kemari, gak pakai kutang lagi. Setan yang satu ini, gak layak tonton bagi anak-anak kecil.
Sebenarnya wujud makhluk astral gak juga dari sananya seperti itu, justru manusialah yang menciptakannya. Lewat imajinasi dalam otak manusia, gelombang eletromagnetik yang terpancar ditangkap oleh si makhluk astral. Tapi gelombang itu harus satu frekuensi, dan terlepas, supaya energynya dapat diserap makhluk astral.
Jadi, ‘creator’ wujud makhluk astral yang sesungguhnya adalah manusia, tanpa manusia, makhluk astral wujudnya cuman gumpalan plasma, gak jelas bentuk rupanya. Manusialah yang sesungguhnya membuat historis atau ‘urban legend’, bukan makhluk astral itu sendiri.
Contohnya seperti ini, ada orang yang mati tidak wajar di suatu tempat, lalu ada imajinasi yang tertanam dalam otak manusia di sekitar lokasi itu. Tadinya imajinasi cuma angan-angan, bisa juga rasa takut, bisa jadi ia berpikir roh orang mati itu berubah menjadi sosok horor.
Dari sinilah cikal bakal perwujudan si makhluk astral. Mending imajinasi mampet di dalam otak, tapi kalau terlepas bersamaan dengan energy, bisa-bisa diserap Orbs yang ada disekitarnya. Wujud Orbs cuma bulatan putih abstrak, gak bisa berbuat apa-apa, kecuali ada kontribusi manusia disekitarnya yang bikin dia berubah.
Orbs gak bakalan naik level ke Ektoplasma, kalau yang berimajinasi cuman satu orang saja. Tapi kalau banyak orang, ini beda lagi ceritanya. Semakin banyak energy yang terlepas dan diserap Orbs, gak lama kemudian jadilah Ektoplasma.
Ektoplasma naik level ke Vortex, juga disebabkan manusia. Vortex yang semula berbentuk abstrak, meningkatkan menjadi bentuk padat dengan wujud sempurna, sesuai imajinasi dari manusia disekitarnya. Imajinasi inilah yang membentuk wujud makhluk astral. Masih mending kalau wujudnya seperti artis Korea, tapi kalau wujudnya gak karuan, ini malah jadi horor.
Sama halnya Tuyul, awalnya dari situ-situ juga, dari imajinasi manusia yang ditangkap makhluk astral. Padahal Tuyul gak ada bedanya dengan makhluk astral lainnya, yang membedakan cuma besar kecilnya energy yang diperolehnya.
Coba cek sendiri, mana ada literasi kuno di abad 15 M kebawah, menyebutkan setan yang namanya Kuntilanak atau Sundelbolong. Jelas gak bakal ada, pakaian yang dipakai kedua setan tersebut, gak familiar pada masa itu. Ya jelas gak familiar, karena pakaian yang dipakainya jenis daster, ini barang baru, dan baru muncul abad 17 M, itupun berstatus ‘impor’.
Pertanyaannya, bagaimana makhluk astral jenis Kuntilanak atau Sundelbolong ada dimana-mana, dalam artian tidak satu tempat? Makhluk astral gak sebodoh yang dibayangkan orang awam, mereka juga mengenal ‘copy paste’ atau ‘plagiat’. Semua makhluk astral memancarkan gelombang berfrekuensi ‘unik’, dikatakan unik karena gak bisa dideteksi manusia.
Sama halnya gelombang berfrekuensi yang dipancarkan melalui radio HT, gak bisa ditangkap sembarangan, yang bisa nangkap cuma sesama radio HT. Itupun channelnya harus sama, yang di Surabaya bisa ngobrol dengan yang di Jakarta, tapi yang di Semarang gak tau apa yang diomongkan, walaupun sama-sama punya HT, tapi channelnya beda.
Gambarannya seperti itu, makhluk astral menangkap sinyal yang dipancarkan sesama makhluk astral. Sinyal itu membawa imajinasi bentuk rupa makhluk astral. Dari sinilah berbagai setan menyebarluas dengan wujud yang sama berdasarkan jenisnya.
Bisa dikatakan ‘Togel lovers’ berperan besar, sekaligus bertanggungjawab berkembang pesatnya makhluk astral. Maunya 4D, 3D atau 2D, dapat duit instant tapi gak usah kerja, modalnya cuma duit pas-pasan. Mereka gak butuh hitung-hitungan dalam 2 digit hingga 4 digit, apalagi sejak SD, nilai matematikanya gak bagus-bagus amat, bingung mikirin ekonomi, bingung juga mikiran angka 0 sampai 9.
Hubungan saling membutuhkan dan saling dibutuhkan Togel lovers, menimbulkan ‘domino effect’ lepasnya energy besar yang bisa diserap makhluk astral. Apalagi, ada upah, ada bayaran, upahnya harus dilunasi dengan bayaran. Ini beda lagi ceritanya, ujung-ujungnya ada tumbal, yang ditumbalin gak tau apa-apa, yang numbalin dapat hasilnya, ini jelas gak fair.
Saya akan mengupas satu persatu, bagaimana ‘pakaian kebesaran’ atau kostum makhluk astral, gak jelas dimana ia mencucinya atau dilarikan ke laundry yang mana, kok dari dulu sama dengan sekarang. Bagaimana mereka beli baju? dimana tokonya? apa cuman satu itu saja bajunya, apa gak bau, bertahun-tahun bajunya cuman itu saja. (red)
bersambung
sebelumnya: Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Fenomena Poltergeist