NEWS

Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Fenomena Poltergeist

CMN 101 – Membahas makhluk astral, gak bakal habis-habisnya, bisa-bisa dari pagi sampai malam gak bakal putus sambung. Tapi yang namanya makhluk astral, beda dimensi, beda kehidupan, dalam artian manusia gak bakalan sinkron dengan yang namanya makhluk astral. Dikatakan gak sinkron, bukan berarti gak bisa hidup berdampingan.

Seharusnya, manusia hidup harmonis dengan makhluk astral tanpa saling membutuhkan, dan tanpa saling dibutuhkan. Bukan berarti manusia dengan makhluk astral gak ada korelasinya. Tetap ada, yaitu hidup berdampingan dalam satu alam tapi beda dimensi. Si manusia respek menjaga ‘rahasia alam semesta’, demikian juga si makhluk astral, artinya gak saling ganggu, gak saling bertentangan, ini baru namanya harmonisasi.

Faktanya tidak seperti itu, segelintir manusia berkolaborasi dengan makhluk astral. Tujuannya beda-beda, tapi satu arah, dan yang dimaksud satu arah ini, sudah pasti jalan alternatif yang lebih cepat, lebih mudah. Ini realitas, bukan omong kosong. Manusianya gak sadar, yang namanya harmonisasi, tidak sama dengan kolaborasi, beda kata, beda pula artinya.

Maunya gak usah capek-capek, maunya instant, ibarat orang mau sukses, mau tidak mau harus kerja keras, itupun belum tentu sukses, bisa kurang, bisa juga tekor. Namanya juga usaha, bisa laba, bisa rugi, tapi bukan berarti gak ada hasil, semua masih bisa dilakukan, selagi manusia optimis tanpa harus pesimis.

Sebelumnya, saya membahas realitas makhluk astral dalam kacamata umum, dari wujud orbs, berlanjut ektoplasma, lalu vortex. Ketiga proses tersebut, gak bakalan terjadi, apabila tidak adanya energy yang bisa diserapnya. Energy mana yang diserap? banyak macamnya, salah satunya adalah rasa ketakutan/kecemasan dalam diri manusia.

Rasa takut manusia, otomatis manusia itu melepaskan energy yang bermuatan elektromagnetik, dan energy inilah yang diserap si makhluk astral, jadilah orbs. Misalnya orang berjalan melewati kuburan angker, ada rasa takut, ada rasa was-was, otomatis ada energy yang dilepaskannya. Semakin banyak orang yang takut melewati kuburan angker itu, semakin besar orbs menyerap energy yang dilepaskan manusia.

Ujung-ujungnya, orbs berkembang secara liar menjadi ektoplasma. Tapi yang lewat di kuburan angker itu gak sedikit orang yang takut, banyak orang yang melewatinya, itupun banyak yang takut, dari sinilah ektoplasma semakin berkembang liar menjadi vortex. Kalau dibiarkan terus menerus, vortex itu bakal berbentuk padat, akhirnya mampu berinteraksi langsung dengan manusia. Gak cuma wujud plasma padat, tapi wujud sempurna, sebagaimana keinginan si makhluk astral.

Umumnya makhluk astral yang bentuk padat ini, disebabkan reaksi manusia yang cenderung berniat kolaborasi, dalam artian ada yang membutuhkan, ada yang dibutuhkan. Energy yang dilepaskan manusia gak cuma sedikit, tapi besar. Dari energy yang bermuatan elektromagnetik tanpa responsif, menjadi responsif, lalu berubahlah si makhluk astral menjadi sosok yang bisa dilihat manusia secara langsung. Gak cuma bisa dilihat, tapi berinteraksi langsung juga bisa.

Interaksinya beda-beda, tergantung besar kecilnya energy dari si makhluk astral. Ibaratnya orang yang bermata minus, gak bisa lihat jelas benda yang letaknya jauh, tapi kalau pakai kacamata, benda itu bisa dilihat dari kejauhan. Beda lagi orang yang matanya gak minus, benda jauhpun bisa dilihatnya dengan jelas.

Gambarannya simpel, orang yang lihat benda dari jauh tapi pakai kacamata, itu orang yang indera keenamnya dalam posisi normal alias gak bisa lihat itu benda secara jelas, kalau gak pakai alat seperti pendeteksi ‘elektromagnetik liar’. Beda lagi kalau orang lihat benda dari jauh gak pakai kacamata, ini orangnya sudah pasti punya indera keenam diatas posisi normal (dalam sains, semua orang pada dasarnya memiliki indera keenam). Seperti itulah gambaran interaksi antara manusia dengan makhluk astral, tergantung pada besar kecilnya energy.

Poltergeist, fenomena yang satu ini, memang sepintas terlihat aneh, tapi dari kacamata sains, ini fenomena yang wajar. Contohnya seperti ini, bayi gak bakal mampu mengangkat dan memindahkan kursi kayu, dari tempat semula ke tempat lain. Jelas si bayi gak bakalan kuat, powernya masih lemah, kecuali itu bayi ‘Superman’, ini beda lagi ceritanya. Tapi, orang dewasa dengan mudahnya mengangkat dan memindahkan kursi dari tempat awal ke tempat lain. Karena, powernya sangat memungkinkan untuk melakukannya.

Sama halnya makhluk astral, kalau energynya lemah, gak bakalan ia bisa menggerakan benda. Tapi kalau energynya besar, sudah pasti benda bisa digerakan. Pergerakan benda itu, sudah pasti menjadi sesuatu yang aneh, dikatakan aneh, lantaran menganggap bendanya bisa gerak sendiri. Padahal benda itu bergerak, karena ada yang menggerakan, tapi yang menggerakan ini gak kelihatan, jadilah peristiwa aneh, lalu disebutlah ‘fenomena poltergeist’.

Perlu diingat, dari ektoplasma hingga vortex, makhluk astral memiliki energy yang bermuatan elektromagnetik. Sudah pasti yang namanya elektromagnetik, ada reaksi yang ditimbulkannya, salah satunya poltergeist itu. Kalau poltergeistnya level satu, paling mentok cuman bisa bawa duit satu lembar, tapi kalau poltergeistnya level sepuluh, uang segebok bisa pindah lokasi.

Reaksi Tuyul nyolong duit, termasuk dalam fenomena poltergeist itu. Cuman, gak pernah ada ceritanya Tuyul ngondol duit sampai ratusan juta, apalagi sampai semiliar. Bisa dikatakan, Tuyul termasuk maling yang tak bisa dijerat hukum atau undang-undang manapun. Mau buat pasal, buat ayat, yang buat pasti bingung, tapi lebih bingung lagi si Tuyul.

Bagaimana gak bingung, manusia yang punya hukum, yang punya undang-undang, kenapa diterapkan ke Tuyul. Seharusnya yang buat hukum/undang-undang, haruslah sesama Tuyul, bukan manusia. Yang lebih membingungkan, yang namanya Tuyul, semua berprofesi maling. Bagaimana bisa hukum/undang-undang dibuat, kalau yang menghukum maling, yang dihukum maling, artinya maling menghukum maling atau maling dihukum maling, ini sangat membingungkan. Makanya Tuyul gak pernah ada niatan buat kebijakan hukum apapun, karena semua Tuyul adalah maling. (red)

bersambung

sebelumnya: Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Fakta Tentang Vortex

 

%d blogger menyukai ini: