NEWS

Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Fakta Tentang Ektoplasma

CMN 101 – Makhluk astral tak seperti yang dipikirkan orang awam. Mereka berpikir semua makhluk astral dibedakan atas wujud maupun karakter. Faktanya, semua makhluk astral adalah sama, sama dalam artian sama-sama energy cerdas disekitar manusia. Yang membedakan makhluk astral yang ini, dan yang itu, hanya besar kecilnya energy yang diserap, bukan wujudnya.

Orbs adalah wujud asli energy cerdas itu. Disinilah awal mula reaksi makhluk astral berkamuflase, dan reaksi itu bukan dipicu energy mandiri, tapi energy yang terlepas lalu diserap. Orbs tak punya energy mandiri, tanpa ada sebab akibat, Orbs tetaplah Orbs, tanpa kamuflase, tanpa jelas perwujudannya. Kamuflase awal Orbs, umum disebut Ektoplasma.

Dari Ektoplasma inilah, cikal bakal perbedaan wujud makhluk astral, sekaligus perbedaan energynya. Perbedaan wujud kuntilanak, sundel bolong, wewe gombel, dan lain-lain, awalnya dari sini, yaitu Ektoplasma. Ini kamuflase yang sudah berhasil menyerap energy kecil hingga besar disekitarnya. Tanpa energy, Orbs gak bakal berkamuflase menjadi Ektoplasma.

Ektoplasma adalah proses yang terjadi setelah penampakan Orbs. Biasanya akan berlanjut menjadi perwujudan yang lebih nyata ketimbang Orbs. Energy mereka dapat menampilkan penampakan berupa gumpalan asap atau bayangan. Namun, penampakan ini belum memiliki kekuatan interaksi, yang umum disebut ‘Poltergeist’.

Semakin besar Ektoplasma menyerap energy disekitarnya, semakin besar pula reaksinya. Ujung-ujungnya, muncul fenomena ‘Vortex’, disinilah baru muncul yang namanya Poltergeist. Ektoplasma mudah beradaptasi dengan energy yang diterimanya, sekaligus menampilkan perwujudan menurut visualisasi yang ada di dalam energynya.

Jadi, jangan heran kalau setiap jenis makhluk astral memiliki karakter masing-masing, bukan karena awalnya seperti itu, tapi adanya energy yang terlepas, ditambah visualisasi di dalam energy itu sendiri. Barulah reaksi Ektoplasma memungkinkan berinteraksi dengan manusia.

Dari mana asalnya energy itu? Jawabnya, dari manusia disekitarnya, ditambah energy material yang terlepas. Darimana energy material itu? Bisa bunga harum, bisa dupa, bisa kemenyan dan lain-lain. Tapi energy material sifatnya fleksibel, tak bisa menjadikan Ektoplasma bereaksi menjadi besar kecil. Justru manusialah yang dominan menentukan besar kecilnya energy Ektoplasma.

Tak semua Ektoplasma bereaksi agresif, ada yang diam, tapi ada yang bergerak. Artinya, Ektoplasma ada yang cuma merespon energy itu lalu melepaskannya, tapi ada yang justru meningkatkannya, alias mengumpulkan energy disekitarnya untuk menjadi energy besar.

Makanya, Tuyul tanpa harus diajarin nyolong, tanpa harus pegang hp untuk searching google map, tanpa harus naik ojol untuk pergi kesana kemari, mereka sudah tahu, apa ‘order’ yang diterimanya. Sejak awal, Ektoplasmanya menyerap energy ‘dunia permalingan’, jadilah makhluk astral yang punya ‘job’ maling tak kasat mata, itulah Tuyul yang sebenarnya.

Tuyul sangat efektif dan efisien untuk menjalankan tugas nyolong sana, nyolong sini. Tak perlu download aplikasi apapun, cukup sekali perintah, sekali ngomong, tugas dijalankan. Tapi, belum tentu Tuyul sukses menjalankan misinya. Kalau lagi apes, mereka tertangkap, sekaligus menjadi tawanan.

Beda lagi dengan Tuyul yang persuasif alias tak bereaksi untuk nyolong sana sini. Umumnya, Tuyul yang seperti ini berfungsi sebagai penglaris. Tuyulnya gak nyolong apapun, tapi melepaskan energynya agar orang tertarik. Jenis Tuyul yang seperti ini, jarang disinggung banyak orang. Paling banyak, jenis Tuyul yang agresif.

Padahal, tidak semua Tuyul itu nyolong, ada juga Tuyul yang pekerjaannya cuma makan, tidur, makan, tidur, dan seterusnya, tapi ia menarik perhatian dari energy-energy yang bersliweran. Ujung-ujungnya, menarik perhatian orang, bukan tertarik oleh Tuyulnya, tapi dagangan dari si pemilik Tuyul, atau umum disebut penglarisan. (red)

bersambung

sebelumnya: Tuyul, Antara Realitas dan Mistis: Fakta Tentang Orbs

 

%d blogger menyukai ini: