NEWS

Situs Setono Gedong Kediri

KEDIRI – Susunan batu yang ditata berjajar membentuk undakan di Situs Setono Gedong Kediri yang menuju bangunan pendopo bergaya joglo. Ada pendopo yang berukuran besar di sisi sebelah kanan, dan ada pula cungkup yang berukuran lebih kecil berada di sisi sebelah kiri. Saat saya berkunjung, kedua bangunan itu tampaknya belum terlalu lama didirikan dan masih dalam kondisi yang baik. Deret batu di bagian bawah dinding itu masih asli, merupakan pondasi candi dari jaman Kerajaan Kediri. Konon waktu itu di atas pondasi akan dibangun masjid oleh para wali. Namun karena alasan yang tidak diketahui, masjid itu tidak jadi didirikan. Materialnya kemudian dipakai untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Demak, dan Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon.

Pada sisi ujung di kompleks Situs Setono Gedong Kediri ditata tumpukan batu berukir. Jika diperhatikan dengan baik, batu yang menumpang di atas batu memanjang memiliki ukiran relief seorang manusia yang duduk bersila dengan jari-jari tangan menangkup sebatas dada, namun tanpa kepala. Mungkin kepalanya ada di batu lain yang mestinya ditumpang di atasnya. Relief yang lazim ada di candi. Di Situs Setono Gedong Kediri ada relief Burung Garuda yang dipahat pada sisi sebuah batu persegi. Di bagian atas batu itu terdapat relief berbentuk bunga teratai yang bulat dan gemuk di bagian tengahnya, berhias garis-garis lengkung dengan sisi atasnya rata. Batu peninggalan itu disimpan di bawah bangunan berbentuk joglo kecil yang berada di sisi sebelah kiri.

Relief Garuda itu ternyata dipahat pada keempat sisi batu di situs ini. Dalam kepercayaan Hindu, Garuda adalah burung tunggangan Wisnu sebagaimana Nandi atau Lembu bagi Siwa. Di sebuah bagian di kompleks wisata ini ada sebentuk batu yang menyerupai mangkuk besar yang rata permukaannya, diletakkan di atas umpak yang ornamennya sudah tidak begitu kentara lagi. Pandangan pada bentuk seperti pilar batu segi empat, mungkin lingga, yang diletakkan di sisi sebelah kanan batu berelief Garuda di Situs Setono Gedong Kediri. Seperti tampak pada foto, bahwa di sisi batu yang berada di belakang lingga ini juga terdapat relief Garuda dengan sayap mengembang, namun berbeda bentuknya dengan relief garuda pada sisi sebelumnya.

Area di atas pondasi itu sempat digunakan sebagai sarana ibadah, dan tempat pertemuan para wali. Kediri dulu dibagi 2 kelompok oleh para wali. Di Barat sungai dipimpin Sunan Bonang, dan di Timur sungai dipimpin oleh Sunan Kalijaga, di dalamnya termasuk mbah Wasil asal Istambul. Situs Setono Gedong Kediri merupakan situs sangat menarik, meskipun menyimpan banyak misteri. Tidak ada prasasti bertulis yang ditemukan di sekitar kawasan ini yang bisa mengungkap riwayatnya. Hanya ada relief Garuda dan serakan sisa batu candi, serta cerita yang memberi gambaran samar mengenai riwayat situs yang misterius ini. (red)

%d blogger menyukai ini: