Penelusuran Heritage Penjara Kalisosok Surabaya
SURABAYA – Penjara Kalisosok dibuat oleh Pemerintah Belanda pada 1 September 1808 dengan ongkos sebesar 8000 gulden. Penjara ini terdapat di lokasi Surabaya Utara, persisnya di Jalan Kasuari Nomor 5 Krembangan. Tempat ini didapati dibuat waktu kepimpinan Herman Williem Daendels yang waktu itu memegang gubernur jenderal Hindia Belanda ke-36.
Ada satu ruangan dengan kapasitas 20 orang, tetapi saat itu dapat dihuni 90 orang. Dinding antar biliknya juga dibikin benar-benar tebal. Didapati, dulu penjara bawah tanah ini dipakai jadi tempat penyiksaan.
Wajar, warga seputar memandang penjara yang berdiri di lokasi JMP Surabaya Utara ini berkesan angker. Di penjara yang berada tak jauh dari kawasan Jembatan Merah Surabaya itulah para pejuang ditahan dan mendapatkan siksaan yang sangat berat. Banyak diantara mereka yang meninggal saat ditahan dan disiksa di penjara bawah tanah itu.
Pada bagian depan bangunan penjara itu berwarna dan berarsitektur dengan gaya klasik. Pada bagian atasnya terdapat ruang kantor para sipir penjara Kalisosok dengan Jendela-jendela yang berukuran lebar .
Di bagian depan juga terdapat lembaran kuningan yang bertuliskan informasi tentang status Bangunan Cagar Budaya ini . Dalam informasi itu tertulis bahwa penjara ini dibangun sekaj jaman VOC yang digunakan hingga zaman Belnda dan Jepang. Saat revolusi 1945 di tempat ini terjadi insiden ” Kapten Huijer ” dan tempat para pejuang ditahan sejak tahun 1945 – 1949.
Selain itu juga tertulis informasi sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai SK Walikota Surabaya No 188.45/251/402.1.04/1996 dengan no Urut 42. Saya merasa bersyukur karena bangunan yang bersejarah ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.Tetapi saya juga merasa miris dan prihatin melihat dalam kenyataannya bangunan penjara Kalisosok ini tampak kotor seperti terlantar dan tidak terawat.
Bangunan kuno itu tampak kotor dan tidak terawat. Pada bagian dindingnya banyak yang berubah warna karena ditumbuhi oleh kerak, lumut dan jamur. Beberapa bagian lainnya tampak retak sehingga terlihat susunan material batu batanya. Semak-semak yang tumbuh merambatinya seolah menjadi penambah kisah nestapa bangunan itu.
Pagarnya sangat panjang dan luas sekali dengan keadaan yang tampak kusam. pada beberapa bagiannya terdapat semacam pos pengawas bagi petugas penjara. Pos penjaga di bagian atas pagar itu juga tampak rusak dan tidak terawat.
Banyak tokoh perjuangan bangsa Indonesia yang pernah ditahan di penjara ini seperti W.R. Soepratman, K.H. Mas Mansyur, HOS. Tjokoroaminoto dan tokoh-tokoh nasional lainnya. Tokoh Marhaenis dan perjuangan dari Surabaya yaitu Doel Arnowo juga pernah merasakan pengapnya penjara ini.
Ketika Tentara Sekutu mendarat di Surabaya, penjara Kalisosok ini juga menjadi saksi keberanian para pejuang di Surabaya.Pada tanggal 26 Oktober 1965, pasukan Inggris di bawah pimpinan Kapten Shaw menyerbu Penjara Kalisosok untuk membebaskan seorang perwira Belanda yaitu Kapten Huijer. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai insiden Kapten Huijer.
Dengan berbagai kisah pilu para tahanan di penjara ini dan nuansa bangunan kunonya, tentu saja Penjara Kalisosok ini juga menyimpan kisah-kisah misteri ala Dunia Lain. Penjara kalisosok ini sendiri ditutup pada tahun 2000 dan pindah ke lokasi yang baru. Sebetulnya, penjara ini dapat jadikan wisata heritage buat masyarakat Surabaya. Mengingat, Penjara Kalisosok ini terhitung Cagar Budaya type B yang perlu dilindungi pemerintah. (red)