NEWS

Pembangkit Listrik Tenaga Kentut, Mungkinkah?

CMN 101 – Kentut mengandung gas yang bisa menyala, seperti metana dan hidrogen, kentut bisa menyulut api. Hitungannya, 500-1.500 Gas = 10-20 kentut per hari.

“Kentut adalah hasil kerja bakteri yang hidup di dalam usus,” kata Purna Kashyap dari ‘Mayo Clinic’ yang meneliti mikrobiom. “Orang konsumsi banyak karbohidrat, tetapi tubuh tidak punya ensim yang diperlukan untuk mengolahnya.”

Akhirnya karbohidrat sampai di usus, di mana mikroba menghancurkan dan mengambil energi lewat proses fermentasi. Dari proses itu timbul gas, 99% gas yang diproduksi tubuh tidak bau.

99% gas yang diproduksi di usus terdiri dari hidrogen, karbondioksida, dan metana. Ini semua tidak berbau, oleh sebab itu sebagian besar kentut tidak tercium sama sekali.

1% yang berbau diakibatkan oleh kandungan sulfur. Makanan yang mengandung sulfur antara lain kacang-kacangan, bawang, kembang kol, brokoli dan produk-produk susu.

Masyarakat modern menilai kentut negatif. Padahal ini adalah hasil kerja ekosistem bakteri di dalam usus. Selain itu, orang juga dapat keuntungan.

Ilmuwan masih berusaha ungkap semua peran mikrobiom dalam sistem pencernaan. Tapi sudah diketahui juga, bahwa bakteri sama yang memproduksi gas juga membentuk vitamin dan asam lemak yang jaga kesehatan lapisan usus, dan mendukung kekebalan tubuh.

Orang tidak terganggu kentut sendiri, penyebabnya orang terbiasa dengan bau kentut sendiri. Seperti halnya orang mencium bau tertentu jika masuk rumah orang lain, tetapi tidak mencium apapun di rumah sendiri.

Bau yang disebabkan bakteri di usus berbeda sedikit dari satu orang ke orang lainnya. Oleh sebab itu, bau kentut kita mengganggu orang lain, tapi tidak mengganggu kita.

Kadang, setelah kentut ditahan karena ingin sopan, orang merasa kentut hilang dengan sendirinya. Tetapi ini tidak mungkin. Orang berhenti memperhatikannya, oleh sebab itu tidak sadar jika kentut keluar secara perlahan.

“Secara fisika kentut mudah dijelaskan, kentut adalah gelembung gas, harus keluar dan jalan keluar hanya ada satu. Bagi banyak orang, kentut tidak perlu dibatasi,” demikian ujar Kaskyap. “Jumlah yang diproduksi tunjukkan keseimbangan bakteri yang baik dan makanan yang dikonsumsi.”

Jika tidak mengalami gangguan atau merasa sakit, sebaiknya proses itu tidak diganggu. Jadi orang tidak perlu berusaha mengurangi bakteri di usus. (red)

 

%d blogger menyukai ini: