NEWS

Minat Generasi Muda Menurun, Sake Terjun Bebas

CMN 101 – Konsumsi sake menurun dan membuat pendapatan negara dari pajak minuman keras pun anjlok. Hal ini disebabkan karena generasi muda Jepang kini lebih sedikit meminum sake.

Seperti dikutip BBC pada 19 Agustus, penjualan alkohol Jepang sedang menyusut akibat generasi muda Jepang sedikit minum sake. Angka terbaru dari agen pajak menunjukkan bahwa tren ‘minum-minum’ di Jepang tercatat lebih sedikit pada 2020 dibandingkan 1995.

Angkanya anjlok dari rata-rata tahunan 100 liter menjadi hanya 75 liter per orang dewasa. Pendapatan pajak dari pajak alkohol juga menyusut selama bertahun-tahun.

Disebutkan pajak minuman keras bisa menghasilkan 5% dari total pendapatan pada 1980, tetapi pada 2020 hanya 1,7%. Merespons fenomena ini, Badan Pajak Nasional Jepang turun tangan untuk mengembalikan tren ‘minum-minum’ di tengah masyarakat, khususnya anak-anak muda.

Mereka mengeluarkan kampanye bertajuk ‘Sake Viva!’, kampanye itu telah dimulai dan diharapkan dapat membuat tren ‘minum-minum’ meningkat, agar bisa meningkatkan industri alkohol di Jepang. Kampanye ini meminta anak muda berusia 20-39 tahun untuk berbagi ide bisnis untuk memulai permintaan alkohol di antara rekan-rekan mereka.

Apakah itu untuk sake Jepang, shochu, wiski, bir, atau anggur. Namun media Jepang mengatakan bahwa reaksi beragam muncul di tengah masyarakat soal kampanye ini.

Beberapa orang ada yang melempar kritik tentang upaya untuk mempromosikan kebiasaan yang tidak sehat. Tetapi beberapa orang lainnya justru mendukung kampanye ini.

Mulai banyak orang memposting ide-ide unik secara online, bahkan beberapa pesohor terkenal ikut tampil unjuk gigi di kampanye ini. Para kontestan memiliki waktu hingga akhir September untuk menyampaikan ide-ide mereka. Rencana terbaik kemudian akan dikembangkan dengan bantuan para ahli sebelum proposal final dipresentasikan pada bulan November. (red)

%d blogger menyukai ini: