NEWS

Mantan Agen Korea Utara Buka Suara

CMN 101 – Mantan agen Korea Utara Kim Hyon Hui mengatakan bahwa orang-orang Jepang yang diculik oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an masih hidup. Menurutnya Jepang harus mencari peluang bertemu dengan para korban dan anggota keluarga mereka yang sudah lanjut usia.

Mantan mata-mata yang bertanggung jawab atas ledakan fatal pesawat jet Korea Selatan 1987 itu mengatakan hal tersebut kepada Kyodo News di Daegu, sebuah kota di tenggara Korea Selatan, menjelang peringatan 20 tahun pengakuan Korea Utara atas penculikan warga negara Jepang, 17 September mendatang.

Setelah sebuah bom yang dia tanam meledak di tempat yang sekarang disebut Myanmar dan menewaskan 115 orang di dalamnya, Kim ditahan dan diadili di Korea Selatan. Sementara dia dijatuhi hukuman mati tapi dia diampuni pada 1990.

Kini ia berusia 60 tahun, dia memiliki dua anak usia kuliah dengan mantan pejabat intelijen yang merupakan salah satu pengawalnya. Sebagai seorang agen, Kim belajar bahasa Jepang dari Taguchi Yaeko, yang hilang di Tokyo pada tahun 1978 saat berusia 22 tahun.

Taguchi adalah salah satu dari 17 orang Jepang yang secara resmi diakui oleh pemerintah Jepang sebagai korban penculikan. Korea Utara mengatakan dia meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada 1986, tetapi Kim membantah klaim tersebut.

Kim mengatakan Taguchi diyakini telah tinggal di wisma yang dikendalikan pemerintah pada 1987 dan menikah dengan seorang korban penculikan Korea Selatan yang sekarang menjadi bagian dari Kementerian Pertahanan Korea Utara.

Kim juga menceritakan pertemuan dengan Yakota Megumi, korban penculikan yang hilang dari Prefektur Niigata pada 1977 saat berusia 13 tahun. Pertemuan itu terjadi sekitar 1984 di sebuah wisma yang dia kunjungi dengan seorang rekan yang telah diajarkan bahasa Jepang oleh Yokota, katanya.

Yokota berbicara bahasa Korea dengan fasih dan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang selama kunjungan tersebut, katanya. Korea Utara mengatakan Yokota kemudian meninggal, tetapi keluarga Jepangnya menolak pernyataan tersebut dan percaya bahwa dia masih hidup.

Tokyo juga menolak klaim Pyongyang tentang Yokota. Kim mengatakan pihak berwenang Korea Utara tampaknya memutuskan untuk menyatakan bahwa Yokota sudah mati, dan tidak mengembalikan.

Siapa pun yang mengetahui kelemahan dan rahasia internal (Korea Utara) agar mereka tidak mempublikasikan hal-hal seperti itu. “Menurut penilaian saya, mereka masih hidup,” kata Kim.

Kim mengatakan bahwa sementara itu lebih dari 10 tahun yang lalu, dia mendengar dari seorang pembelot yang dulunya adalah pejabat tinggi pemerintah di Utara bahwa Taguchi dan Yokota masih hidup. (red)

%d blogger menyukai ini: