Lempah Kuning, Kuliner Asal Bangka Belitung
CMN 101 – Lempah kuning atau gangan adalah hidangan laut yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Hidangan ini menggunakan bahan utama berupa ikan laut yang dimasak bersama bumbu-bumbu khusus hingga berwarna kuning.
Jika menambahkan potongan nanas, lempah kuning disebut lempah nanas. Merupakan hidangan rakyat khas masyarakat Bangka Belitung yang dijadikan lauk makan sehari-hari, hidangan ini juga populer sebagai pelengkap berbagai macam acara.
Jikalau masyarakat Pulau Bangka menyebutnya dengan istilah lempah kuning, masyarakat Pulau Belitung menyebutnya sebagai gangan. Kini, dalam rangka pelestarian makanan khas daerah Babel, lempah kuning digiatkan menjdi ajang perlombaan memasak.
Lomba masak lempah kuning sebagai wujud membumi kuliner khas Bangka Belitung. Sebagai daerah yang penduduknya banyak bekerja sebagai petani mau pun nelayan, kuliner Bangka Belitung pun tercipta dari hidangan khas daratan dan laut, contohnya lempah kuning.
Lempah kuning dianggap sebagai lambang akulturasi budaya antara orang laut dan orang darat serta kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan. Artinya jika lingkungan rusak maka masyarakat Bangka Belitung dapat kehilangan tradisi kuliner yang bergantung pada hasil alam seperti ikan laut yang segar.
Suku asli Pulau Bangka, Suku Lom juga memiliki resep memasak hidangan lempah kuning. Ini menandakan bahwa hidangan ini telah dikonsumsi masyarakat Bangka Belitung semenjak ratusan tahun lalu.
Kata lempah berasal dari gabungan “lem” yang berarti mencampur atau merekatkan, dan “pah” dari kata rempah. Warna kuning keemasan yang dihasilkan kunyit dan rempah lainnya dianggap sebagai lambang kekayaan, kebahagiaan, dan kejayaan.
Lempah kuning dapat menggunakan beberapa jenis ikan laut seperti bawal, tenggiri, pari, kakap, atau kerapu. Masing-masing keluarga atau daerah pun mempunyai metode memasaknya tersendiri.
Lempah kuning yang berasa lebih pedas merupakan khas daerah Bangka Selatan. Umumnya kuah lempah dibuat dari paduan bumbu-bumbu seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabai, jahe, lada, kemiri dan terasi yang langsung direbus (tidak ditumis) hingga meresap ke dalam daging ikan.
Asam jawa dan cabai menghasilkan paduan rasa kuah yang asam pedas. Orang-orang biasa menikmatinya sebagai lauk nasi bersama cocolan sambal terasi.
Terdapat beberapa variasi lempah kuning menurut bahan-bahannya antara lain lempah kuning biasa (lempah kuning kampung), lempah kuning nanas, dan lempah kuning pucuk kedondong yang menggunakan daging ayam atau iga sapi. Variasi lempah kuning dari warga etnis Tionghoa di Pulau Bangka yang menggunakan iga babi disebut lempah cukut (lempah iga babi). (red)