Kroasia vs Maroko, Piala Dunia Terakhir Bagi Modric
QATAR – Piala Dunia 2022 tinggal menyisakan 2 pertandingan saja, Kroasia vs Maroko untuk perebutan peringkat 3, dan Argentina vs Prancis untuk perebutan juara. Duel sesama ‘kuda hitam’ (perebutan peringkat 3) mewarnai perhelatan turnamen terbesar empat tahunan ini.
Berbagai kejutan terjadi di Piala Dunia 2022, salah satunya kesuksesan Maroko menembus semi final, sekaligus tercatat sebagai negara Afrika pertama yang meraih prestasi tersebut. Prestasi tertinggi tim dari Afrika dicapai pertama kali oleh Kamerun (perempat final 1990), saat itu Roger Mila cs harus terhenti langkahnya oleh Gary Lineker cs (Inggris).
Beda lagi dengan Kroasia, tim ini sudah pernah membuat ‘gibol’ seluruh dunia kaget di tahun 1998 (peringkat 3), dan terulang kembali di tahun 2018 (runner up).
Kroasia merdeka dari Yugoslavia pada tanggal 25 Juni 1991, bila dikorelasikan berdasarkan hitungan ‘pasaran’, negara ini berweton Selasa (neptu 3) Wage (neptu 4) yang berjumlah neptu 7.
Entah kebetulan atau fenomena berdasarkan hitungan ‘weton’ berdirinya negara itu yang dikolaborasikan dengan jumlah ‘neptu’, Kroasia selalu tumbang saat berhadapan dengan tim berkostum dominan warna biru, di semi final 1998 lawan Prancis (biru), final 2018 lawan Prancis (biru), dan semi final 2022 lawan Argentina (biru).
Lawan Kroasia di perebutan peringkat 3 adalah Maroko, sejak awal sudah membuat publik ‘melongo’ usai melihat langsung permainan mereka saat menghadapi Kroasia (imbang 0-0) di penyisihan grup, disusul menang 2-0 atas Belgia, menang 2-1 atas Kanada.
Yang menarik, lawan Kroasia di perebutan peringkat 3 adalah tim berkostum dominan warna merah (Maroko). Ini sama halnya ‘dejavu’ bagi Kroasia yang terjadi di tahun 1998 silam, yaitu saat menghadapi Belanda (warna orange masih saudara sepupu dengan warna merah).
Di perdelapan final, Maroko lagi-lagi membuat surpise para ‘betting’ Spanyol. Drama adu pinalti memaksa Sergio Busquets dkk cepat-cepat membeli tiket online pesawat terbang untuk kembali ke negaranya.
Berlanjut di perempat final, Maroko sukses menumbangkan Portugal 1-0, sekaligus membuat Ronaldo harus segera secepat mungkin melamar pekerjaan sesuai ‘cv’ yang dimilikinya, usai dipecat dengan tidak hormat oleh Manchester United.
Dari perspektif yang berimbang, akurat dan terpercaya, sang kapten Kroasia, Luca Modric dipastikan tak bakalan tampil di Piala Dunia 2026. Hal ini disebabkan faktor usia, berdasarkan data yang dirilis FIFA, Luca Modric lahir pada tanggal 9 September 1985 (berweton Senin Wage / neptu 8) atau sudah berusia 37 tahun. Hampir mustahil Modric bakal tampil empat tahun kedepan.
Pertandingan melawan Maroko, 99,99% adalah pertandingan terakhir Modric di Piala Dunia. Tentunya, dia ingin meninggalkan jejak prestasi terakhirnya, sekaligus membuktikan bahwa ‘winning eleven’ Kroasia belum berakhir.
Bagi suporter Kroasia, ini bukan yang terakhir, karena masih banyak calon-calon pemain yang akan menggantikannya. Tentunya tak perlu harus repot-repot mengikuti Akademi Dangdut untuk lolos seleksi, karena beda jalur antara sepakbola dengan dunia tarik suara.
Nantikan penampilan terakhir Modric di Piala Dunia saat Kroasia berduel melawan Maroko untuk kedua kalinya (yang pertama di penyisihan grup). Mampukah Kroasia mengulangi prestasinya di Piala Dunia 1998 atau justru sebaliknya. (red)