NEWS

Kemeriahan Natal di Mesir

CMN 101 – Di Mesir sekitar 15% orang adalah orang Kristen. Mereka adalah satu-satunya bagian dari populasi yang benar-benar merayakan Natal sebagai hari raya keagamaan. Sebagian besar orang Kristen Mesir tergabung dalam Gereja Ortodoks Koptik dan mereka memiliki tradisi Natal yang sangat unik.

Hari Natal tidak dirayakan pada tanggal 25 Desember tetapi pada tanggal 7 Januari (seperti di Etiopia dan oleh beberapa orang Kristen Ortodoks di Rusia dan Serbia). Bulan Koptik menjelang Natal disebut Kiahk.

Orang-orang menyanyikan lagu pujian khusus pada Sabtu malam sebelum Kebaktian Minggu. Selama 43 hari sebelum Natal (Adven), dari 25 November hingga 6 Januari, umat Kristen Ortodoks Koptik memiliki puasa khusus di mana mereka pada dasarnya makan pola makan vegan.

Mereka tidak makan apapun yang mengandung produk yang berasal dari hewan (termasuk ayam, daging sapi, susu dan telur). Ini disebut ‘Puasa Kelahiran Suci’. Tetapi jika orang terlalu lemah atau sakit untuk berpuasa dengan benar, mereka dapat dimaafkan.

Pada Malam Natal Koptik (6 Januari), orang Kristen Koptik pergi ke gereja untuk liturgi atau Kebaktian khusus. Kebaktian biasanya dimulai sekitar pukul 22.30 tetapi beberapa kapel akan dibuka bagi orang untuk berdoa mulai pukul 22.00.

Banyak orang bertemu dengan teman dan keluarga mereka di gereja mulai pukul 21.00 dan seterusnya. Kebaktian biasanya selesai tidak lama setelah tengah malam, tetapi beberapa di antaranya berlangsung hingga pukul 4.00 pagi!

Ketika kebaktian Natal berakhir, orang-orang pulang untuk makan makanan Natal yang besar. Semua makanan mengandung daging, telur, dan mentega, semua hal enak yang tidak mereka lakukan selama puasa Advent!

Salah satu sajian populer adalah ‘Fata’ berupa sup domba yang berisi roti, nasi, bawang putih dan daging domba rebus. Pada Hari Natal Ortodoks (7) orang berkumpul di rumah untuk pesta dan perayaan.

Orang sering membawa ‘kahk’ (biskuit manis spesial) untuk diberikan sebagai hadiah. Meski tidak banyak orang di Mesir yang beragama Kristen, banyak orang di negara itu suka merayakan Natal sebagai hari libur sekuler.

Natal menjadi sangat komersial dan sebagian besar supermarket besar menjual pohon Natal, makanan dan dekorasi Natal. Hotel, taman, dan jalan didekorasi untuk Natal.

Di Mesir, Santa disebut Baba Noël (artinya Bapak Natal). Anak-anak berharap dia akan memanjat melalui jendela dan meninggalkan beberapa hadiah! Mereka mungkin meninggalkan beberapa kahk untuk Baba Noël.

Kebanyakan orang Mesir berbicara bahasa Arab Mesir. Dalam bahasa Arab Happy/Merry Christmas adalah ‘Eid Milad Majid’ yang artinya ‘Pesta Kelahiran Agung’. (red)

%d blogger menyukai ini: