Kamuflase Fukuda Kazuko, Sang Pembunuh
CMN 101 – Kisah kriminal, meskipun berasal dari penghujung abad lalu, umumnya tetap menarik. Termasuk kisah Fukuda Kazuko wanita yang melakukan pembunuhan keji terhadap rekannya.
Kasusnya sempat menggemparkan Jepang karena pelaku pembunuhan itu tak kunjung ditemukan. Pasalnya, Fukuda “sukses” menghabiskan 14 tahun 11 bulan untuk melarikan diri dari hukum dan berusaha keras untuk tetap berada di luar penjara.
Fukuda awalnya kesulitan mencari pekerjaan karena usianya yang relatif lanjut saat itu. Namun, dia akhirnya mendapatkan pekerjaan di klub malam kecil di Kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa.
Ia belakangan menjalani operasi plastik untuk mengubah tampilan hidung dan matanya di sebuah rumah sakit di Tokyo sehingga membuatnya dikenal sebagai “Wanita Tujuh Wajah” di kalangan media. Hal ini membuat masyarakat Jepang dihantui kasus selama hampir 15 tahun lamanya.
Bahkan polisi sempat berpapasan dengan Fukuda, tapi tidak menyadarinya. Di klub malam itu Fukuda berteman dengan Yasuoka Atsuko. Melihat keberlimpahan harta temannya itu membuat ia lantas menginginkan bagian.
Ia berjanji bertemu Yasuoka jam 4 sore pada 19 Agustus 1982. Yasuoka menolak secara halus dengan dalih ia juga sedang membutuhkan uang itu.
Tak terima atas penolakan itu, Fukuda membunuh temannya dengan menjerat lehernya. Bersama suaminya juga merampok rumah Yasuoka.
Dihari yang sama ia pergi ke dokter bedah kecantikan untuk operasi kelopak mata. Selanjutnya, ia mendatangi dokter berbeda untuk operasi hidung dan berpindah-pindah dokter kecantikan lain untuk operasi keseluruhan mukanya.
Di Jepang ada aturan untuk menutup kasus kriminal jika tak terungkap selama 15 tahun. Selama periode pelariannya Fukuda menjalani 7 kali operasi plastik dan mengubah identitasnya 20 kali.
Namun, menjelang berakhirnya tenggat 15 tahun tersebut, polisi membuat sayembara. Siapa yang dapat menemukan Kazuko mendapat imbalan ¥ 4 juta.
Polisi kemudian mendapat kabar tentang sang buron dari pemilik karaoke yang mengenali suaranya dan langsung menghubungi pihak berwenang. Fukuda tak berkutik saat polisi menyergapnya pada 29 Juli 1997. Belakangan ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. (red)