Amparan Tatak, Perpaduan Tepung Beras Dan Pisang
CMN 101 – Amparan Tatak adalah kue tradisional khas dari suku Banjar. Kue ini termasuk ke dalam kategori kue basah dengan bahan utama berupa tepung beras, santan, gula dan pisang. Kue ini didominasi oleh rasa gurih dan manis sehingga menjadi salah satu jajanan yang dicari di pasar wadai selama bulan Ramadan.
Kue Amparan tatak sudah menyebar ke berbagai daerah dimana banyak suku Banjar tinggal, seperti di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur hingga ke Tembilahan, Riau. Kue ini mirip dengan Nagasari, namun yang membedakan adalah penyajiannya.
Nagasari disajikan dalam bungkusan daun pisang, sedangkan Amparan tatak disajikan dalam loyang besar dan umumnya dipotong berbentuk segitiga. Penamaan Amparan Tatak berasal dari bentuk kue ini saat disajikan.
Saat proses pembuatan kue, adonan diletakkan ke dalam wadah berupa loyang besar berbentuk bulat. Ketika sudah matang, kue ini disajikan dalam bentuk hamparan beralaskan daun pisang dan di’tatak’ atau di potong untuk disajikan kepada orang-orang.
Namun, ada juga yang mengatakan bawah nama kue ini sebenarnya adalah nangka susun. Pada zaman dahulu, kue Amparan Tatak disajikan untuk kaum bangsawan dari Kerajaan Banjar dan Daha.
Namun, saat ini kue ini bisa dinikmati oleh siapa saja dan biasanya hadir saat ada acara-acara besar oleh suku Banjar. Proses pembuatan kue ini terbilang sederhana, namun tetap tidak boleh sembarangan.
Beberapa orang percaya bahwa pembuatan kue ini tidak boleh dilakukan oleh wanita yang sedang haid. Jika pantangan ini dilanggar, maka kue yang dihasilkan akan menjadi tidak enak, serta warna dan bentuk juga tidak menarik. (red)