10 Ribu Warga Alami Infeksi Sifilis
CMN 101 – Lebih dari 10.000 warga di Jepang mengalami infeksi sifilis tahun ini untuk pertama kalinya sejak data yang tercatat pada 2019. Hal tersebut berdasarkan laporan awal oleh Institut Penyakit Menular di Jepang pada 1 Nopember.
Rekor lonjakan kasus, secara umum cenderung naik dari sekitar 1.000 pada 2013 dan 2014 ke rekor tertinggi di bawah 8.000 pada 2021 dan angka terbaru 10.141.
Diperkirakan sebagian meningkat karena penggunaan media sosial dan aplikasi kencan yang memfasilitasi pertemuan, serta pertemuan seksual dengan banyak pasangan. Sementara faktor-faktor lain yang disebut sebagai penyebab kekhawatiran termasuk efek bakteri patogen yang datang dari luar negeri.
Kasus sifilis terus meningkat bahkan ketika Jepang memiliki aturan pembatasan masuk yang ketat saat pandemi virus Covid-19. Oleh karena itu, hasilnya menunjukkan bahwa infeksi sangat mungkin menyebar karena aktivitas seksual domestik.
Dilaporkan, total infeksi sangat tinggi terjadi di wilayah metropolitan besar termasuk Tokyo dan Osaka. Sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut treponema, dan beberapa orang mengalami gejala berulang.
Pada tahap utama, penyakit ini muncul sebagai tumor kecil di daerah yang terkena seperti alat kelamin dan bibir, dan dapat disembuhkan dengan obat antibakteri. Namun, jika tidak diobati, pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh serta komplikasi otak dan jantung seiring perkembangannya. (red)